Maulidirrosul Muhammad SAW Adalah Perkumpulan Terbaik


   (Foto: Diaz)

Cirebon – Habib Ahmad bin Hasan Al-Atos mengisi acara Maulidilrrosul Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al Fatih Kayuwangan, Kesambi, Kota Cirebon. Dalam ceramahnya Habib Ahmad mengatakan bahwa perkumpulan terbaik adalah perkumpulan Maulid.

“Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Habib Muhammad Ali Al Habsyi, beliau mengakatan tidak ada perkumpulan seperti perkumpulan Maulid, sebab perkumpulan Maulid akan menghilangkan semua kesumpekan yang ada di dalam hati kita” jelas Habib Ahmad di halaman Pondok Pesantren Al-Fatih Kayuwalang, Kesambi, Kota Cirebon, Rabu (18/12/2019).

Habib Ahmad mengatakan, bukti dalam perkumpulan Maulid sumpek kita hilang itu adalah semakin lama semakin banyak yang ngantuk. Mengapa?

Habib Ahmad menerangkan “Karena sumpeknya hilang. Orang di rumahnya tidak bisa tidur karena banyak problem, misalnya hutang yang menumpuk, tagihan numpuk, setoran dagangan, ga bisa tidur, giliran hadir Maulid, ngantuk, alhamdu? Lillah” begitu cada ulama berwajah khas Arab ini.

Kemudian Habib Ahmad berceramah bahwa kebahagiaan dalam menghadiri Maulid merupakan tanda-tanda orang tersebut calon penduduk surga.

“Belum tentu Al-Qur’an menyelamatkan kita, karena belum tentu khusu. Tapi tetep wajib harus baca Al-Qur’an. Kalau Sholat sunah, belum tentu khusu, kira kira sholat tidak khusu diterima tidak? Yang keliatannya ringan, nanti bisa menjadikan kita masuk sorga adalah perasaan bahagia ketika kita menghadiri Maulid” ujar Habib Ahmad.

Contoh kisahnya yaitu Abu Lahab. Habib Ahmad menceritakan, Abu Lahab siksanya dikurangi seriap hari senin, alasannya karena Abu Lahab bahagia saat Nabi Muhammad dilahirkan, walaupun bukan karena Nabi Muhammad adalah kekasih Allah, melaikan karena Abu Lahab senang memiliki keponakan laki-laki. Begitu kisah yang yang Habib Ahmad terangkan.

“Kalau Abu Lahab yang Allah benci saja diringankan siksanya, bagaimana dengan seseorang yang selama hidupnya selalu bahagia terhadap lahirnya Nabi Muhammad, seneng Maulid dan mati dalam Islam kira kira selamet atau ngga?” begitu paparnya.

Komentar