Turut Serta di BDS KPP Pratama Cirebon Satu, RTIK Kota Cirebon Membahas Materi Digitalisasi UMKM



Muhammad Arifin, Ketua RTIK Kota Cirebon menyampaikan materi Digitalisasi UMKM pada BDS KPP Pratama Cirebon Satu.

                RTIK Kota Cirebon – Turut serta menyampaikan materi Digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM ) dalam kegiatan Business Development Service (BDS) yang digelar oleh KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Pratama Cirebon Satu di Bentani Hotel Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Selasa (26/11/2019).

Kegiatan ini mengusung tema “Digital Marketing untuk UMKM di Era Revolusi Industri 4.0 Diwilayah Kota Cirebon” dan dihadiri oleh Kepala Kanwil DJP Jawa Barat II Yoyok Satiotomo, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati dan kurang lebih 140 pelaku UMKM yang berada di Cirebon.

Tujuan dari diadakannya acara ini yaitu sebagai upaya peningkatan kemampuan dari para pelaku UMKM di Cirebon, dan kaitannya dengan perkembangan jaman di era revolusi industri 4.0, dimana para pelaku UMKM seharusnya lebih bisa meningkatkan promosi penjualan dari produk-produknya dengan memanfaatkan teknologi digital, pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor KPP Pratama Cirebon Satu, Setiadi yang dilansir di halaman berita about Cirebon.

Maka untuk mencapai tujuan tersebut, dalam Business Development Service ini diisi materi dari pihak Bukalapak, Tax Center Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Cirebon, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon dan Relawan TIK (RTIK) Kota Cirebon.


Para pengisi materi dan tamu yang hadir pada kegiatan BDS KPP Pratama Cirebon Satu.


RTIK Kota Cirebon sendiri mengangkat materi terkait Digitalisasi UMKM yang dipaparkan oleh Muhammad Arifin selaku Ketua RTIK Kota Cirebon. Secara garis besar “Saya menyampaikan materi soal pengenalan RTIK dan apa saja yang sudah dilakukan oleh RTIK,  dan memperkenalkan oemahumkm.co.id” ujar Arifin.

“Selain itu, saya juga memberikan pandangan bahwa, kemampuan pelaku UMKM dalam pemanfaatan IT masih jauh dari harapan, pelaku UMKM sudah dihabiskan waktunya untuk memproduksi produk mereka, jika pelaku UMKM harus dibebankan dengan teknik marketing digital, nah ini sudah menyita waktu mereka” tambahnya.

Oleh karenanya, Arifin mewakili RTIK mengajak para pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan secara bertahap. Kemudian setiap kelompok UMKM diperbolehkan meminta pelatihan kepada RTIK dengan materi yang diinginkan.

Selain itu dari sisi pelaku UMKM yang hadir, mereka merasakan manfaat yang positif dari diadakannya kegiatan Diskusi Panel ini. Salah satunya Anita Rahma, pelaku UMKM dari Pondok Pesantren Al Fatih Kayuwalang Mejasem Kota Cirebon ini, mengaku bahwa selain tempat acara yang nyaman ia pun jadi tahu apa saja yang masih kurang dari bisnis yang ia kembangkan.

Ujar Anita kekurangan bisnisnya itu adalah “Perkembangan UMKM itu harus dari segi akuntasi juga, sedangkan bisnis saya belum berkembang dalam hal akuntansinya, mungkin dalam pembukuannya akan lebih dipikirkan kembali, dikembangkan kembali. Kemudian dari segi digitalnya, baik website ataupun instagram belum berkembang juga” begitu kata Anita.

Namun kekurangan dari bisnis Anita tersebut mendapatkan angin segar untuk diatasi, karena ia menjelaskan bahwa “Dari RTIK Kota Cirebon menawarkan untuk datang ke sekretariat RTIK dan belajar digital marketing secara berkelompok, dan kelompok meja saya, yang kebetulan ada 10 orang ini berniat untuk kumpul dan mencoba ke sana”.

Terakhir sebagai pelaku UMKM Anita berharap, dari ilmu yang dipaparkan tadi bermanfaat bagi bisnisnya, “semoga ilmu yang tadi dibahas dapat bermanfaat dan dapat saya terapkan pada bisnis saya sendiri” pungkasnya. (DAP)



Komentar